Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenalkan Ragam Emosi Ke Anak

Ketika menjadi orang tua ada banyak tanggung jawab yang harus di laksanakan, gak hanya harus memperhatikan tumbuh kembang dan asupan gizi anak saja. Ada hal lain yang mungkin bagi sebagian orang terdengar "sepele" tapi menurutku ini menjadi hal penting yang harus di ajarkan juga ke anak.

EMOSI...

Memang aku dibesarkan tanpa pernah di kenalkan dan di ajarkan mengenai berbagai emosi, tapi bukan berarti aku melewatkan hal ini untuk anakku. Mengenalkan emosi kepada anak-anak di bawah usia 5 tahun adalah bagian penting dalam perkembangan emosional mereka. Pada usia ini, anak-anak mulai belajar mengenali dan mengungkapkan perasaan mereka, dan peran orang tua sangat vital dalam proses ini. 

Aku juga masih belajar dan justru aku belajar mengenal berbagi emosi ketika aku telah mempunyai anak. Itu pun karena aku pernah membaca artikel dan mengikuti webinar tentang pentingnya mengenalkan berbagi emosi ke anak yang mana nantinya hal ini akan berdampak baik ketika dia dewasa kelak.

Aku membuat gambar ini dengan latar belakang rumah, karena menurutku rumah adalah tempat pertama anak untuk belajar berbagai hal

Mengenalkan Berbagai Jenis Emosi

Berikut adalah beberapa cara untuk mengenalkan emosi serta permainan yang aku lakukan bersama anakku, untuk dapat membantu anak-anak memahami dan mengelola perasaan mereka.

1. Gunakan Buku Bergambar tentang Emosi

Buku bergambar yang menjelaskan berbagai emosi dapat menjadi alat yang sangat berguna. Pilih buku yang memiliki ilustrasi menarik dan cerita sederhana tentang karakter yang mengalami berbagai perasaan. Bacakan buku tersebut secara rutin, dan diskusikan dengan anak-anak bagaimana perasaan karakter dalam cerita tersebut. Misalnya, buku seperti "Ada Apa dengan Emosi" atau "Perasaan Aku" dapat membantu memperkenalkan konsep emosi dengan cara yang menyenangkan.

2. Permainan Emosi dengan Kartu Bergambar

Buatlah kartu bergambar yang menunjukkan ekspresi wajah dengan emosi yang berbeda seperti senang, sedih, marah, dan takut. Ajak anak-anak untuk memilih kartu yang sesuai dengan perasaan mereka pada saat itu. Anda juga bisa memainkan permainan dengan meminta anak menebak emosi berdasarkan ekspresi wajah yang ditunjukkan oleh orang tua atau saudara. Ini membantu anak-anak menghubungkan ekspresi wajah dengan perasaan yang berbeda.

3. Mimik dan Ekspresi Wajah

Latih anak-anak untuk meniru ekspresi wajah sesuai dengan emosi yang berbeda. Anda bisa melakukan permainan "Ekspresi Wajah" di mana Anda menunjukkan berbagai ekspresi wajah seperti bahagia, marah, atau cemas, dan anak diminta untuk meniru ekspresi tersebut. Diskusikan bersama apa yang membuat mereka merasa seperti itu, dan berikan kesempatan untuk berbagi pengalaman mereka.

4. Cerita dan Drama Mini

Gunakan boneka atau mainan untuk bercerita tentang situasi yang melibatkan berbagai emosi. Misalnya, Anda bisa membuat cerita tentang boneka yang kehilangan mainan dan merasa sedih, atau boneka yang mendapatkan hadiah dan merasa senang. Ajak anak untuk berperan dalam cerita dan mengekspresikan perasaan boneka tersebut. Ini tidak hanya mengajarkan emosi tetapi juga membantu anak belajar berempati.

Mengelola Emosi Ketika Marah atau Sedih

Bagiku ini bagian tersulit, yaitu mengajarkan anak mengelola emosinya. Saat anak merasa marah atau sedih, penting untuk tetap tenang dan memberikan dukungan. 

Susah? Memang susah bapak-ibu, apalagi kalau anak tantrumnya di tempat umum, rasanya tuh pengen ikutan tantrum juga.

Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk menenangkan anak (bisa juga untuk menenangkan diri sendiri) :

1. Tetap Tenang: Cobalah untuk tetap tenang dan tidak terbawa emosi. Ini membantu menenangkan suasana dan memberi contoh cara menghadapi stres.

2. Gunakan Teknik Pernapasan: Ajarkan anak teknik pernapasan sederhana seperti menarik napas dalam-dalam dan menghembuskan napas perlahan. Ini dapat membantu mereka merasa lebih tenang.

3. Dengarkan dan Validasi Perasaan: Dengarkan apa yang anak katakan dan validasi perasaan mereka tanpa mengabaikannya. Bantu anak untuk mengidentifikasi dan mengungkapkan perasaan mereka dengan kata-kata. "Aku tahu kamu merasa marah karena mainan itu rusak. Bisa kita bicarakan bagaimana kita bisa memperbaikinya atau mencari mainan lain?"

4. Ciptakan Lingkungan yang Mendukung: Berikan pelukan atau waktu tenang jika diperlukan. Terkadang, hanya dengan berada dekat dan memberikan dukungan emosional sudah cukup untuk membantu anak merasa lebih baik.

5. Tetapkan Batasan: Meskipun penting untuk empati, tetaplah konsisten dalam aturan dan batasan. Setelah anak tenang, bicarakan perilaku yang tidak dapat diterima dan diskusikan alternatif yang lebih baik.

Dengan pendekatan yang konsisten dan penuh kasih sayang, anak-anak akan belajar untuk mengenali dan mengelola emosi mereka dengan lebih baik. Proses ini memang memerlukan waktu dan kesabaran, tetapi kelak anak-anak akan lebih siap menghadapi berbagai perasaan dan situasi dengan cara yang sehat dan positif.

Poster Belajar Mengenal Emosi

Biar gak merasa berjuang sendiri, aku buatkan poster edukasi untuk mengenalkan berbagi emosi ke anak yang bisa ibu-bapak pergunakan sebagai media belajar.

Untuk poster dengan kualitas gambar yang lebih baik, download disini ya

DOWNLOAD POSTER EMOSI

Selamat belajar :)


4 komentar untuk "Mengenalkan Ragam Emosi Ke Anak"

  1. Rasaku lebih bahaya malah kalo anak flat gak pernah nangis, ngamuk karena itu memang fitrahnya.

    Apalagi jaman kecil dulu 'jangan nanges jangan nanges! ' ya makin kejer

    BalasHapus
  2. alhamdulillah tercerahkan membaca artikel tentang ragam emosi anak, sekarang yang masih belum paham tentang ragam emosi anak mertua ini, kadang sulit di atasi.

    BalasHapus
  3. Jangankan anak2 ya, orang dewasa juga masih banyak yang susah mengelola emosi. contohnya aku. Kalo udah emosi kali jatuhnya nangis, karena ngga pande marah ngamok2 palagi sama anak.
    Kalo udah spekless, jalan satu2nya cuma pelukan sama anak. Abis itu redaa....

    BalasHapus
  4. Soal emosi, ini pe er banget sih utk ibal, emaknya marah dia masih bisa ketawa kekeh2, orang jatuh/kesulitan jg diketawain. Dah berulang x jg di kasih tau, tp ntah. Ntah karena kondisinya yg spesial, jd begitu. Msh jd misteri

    BalasHapus