Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Memulai Usaha Cetakan Dan Produk Digital dari Rumah

Sebenarnya, aku gak pernah benar-benar merencanakan untuk memulai usaha cetakan dan produk digital. Aku suka desain, sering bikin template di Canva, dan kadang membantu teman membuat desain yang mereka butuhkan. Awalnya, aku anggap itu cuma hobi. Sampai suatu hari, aku mencoba jual template canva dan ternyata ada yang beli desain aku dong.

Dari situ aku mulai kepikiran, kenapa gak sekalian dijadikan usaha?

Menentukan Produk yang Mau Dijual

Aku tahu dunia desain dan percetakan itu luas. Ada banyak pilihan, mulai dari cetak undangan, stiker, merchandise, hingga produk digital seperti template desain dan printable planner. Karena aku baru mulai, aku putuskan untuk fokus ke dua hal: cetakan skala kecil serta produk digital yang bisa dijual berulang kali.

Kenapa produk digital? Karena gak perlu stok barang dan bisa dijual berkali-kali tanpa harus cetak ulang.

Investasi Peralatan dan Software

Karena aku juga ingin menjual produk cetakan, aku butuh beberapa alat dasar:

  • Printer berkualitas – Aku pilih printer merek epson yang menurut aku bisa mencetak dengan warna tajam.
  • Peralatan pendukung produksi cetakan rumahan – kalau yang ini aku punya macam-macam ya, untuk mempermudah aku buat sample produk.
  • Kertas dan tinta berkualitas – Supaya hasil cetakannya tahan lama dan gak gampang luntur.

Sementara untuk produk digital, aku gak butuh alat fisik, tapi harus punya software desain yang mumpuni. Aku biasa pakai Canva, Adobe Illustrator, dan Photoshop untuk bikin template, undangan digital, dan printable.

Belajar dari Kesalahan

Kupikir setelah punya alat dan skill desain, semuanya bakal berjalan mulus. Ternyata enggak.

Cetakan pertama yang aku buat warnanya gak sesuai ekspektasi. Potongan stiker juga gak rapi karena aku masih belajar pakai alat cutting. Sementara itu, saat aku mulai jual produk digital, ternyata gak langsung laku dan harus banyak bersabar sih.

Aku mulai memperbaiki strategi. Untuk cetakan, aku coba berbagai jenis kertas dan setting printer sampai hasilnya sesuai keinginanku. Untuk produk digital, aku mulai belajar membuat konten yang lebih menarik agar produk digital jualanku dilirik oleh orang lain.

Pelanggan Pertama dan Perasaan Lega

Setelah promosi di Instagram, aku akhirnya mendapat pesanan pertama dari produk digitalku. Akhirnya bisa pecah telur juga ya hahaha.

Rasanya campur aduk—senang, deg-degan, takut gak sesuai ekspektasi pelanggan. Tapi setelah mereka puas dengan hasilnya, aku makin percaya diri untuk lanjut.

Mengembangkan Usaha Ini Lebih Jauh

Sekarang, aku masih terus belajar dan mengembangkan bisnis ini. Aku mulai menambah variasi produk digital, seperti planner, kartu ucapan yang bisa diunduh. Sementara untuk cetakan, aku berhenti membuatnya karena suami belum izin sepenuhnya untuk aku memulai usaha cetakan. 

Kata suami untuk saat ini aku fokus aja dulu di produk digital

Dari perjalanan ini, aku belajar bahwa memulai usaha gak harus nunggu segalanya sempurna. Mulai aja dulu, belajar sambil jalan, dan terus berkembang. Siapa tahu, sesuatu yang awalnya cuma hobi bisa jadi sumber penghasilan yang menjanjikan. 

Posting Komentar untuk "Cara Memulai Usaha Cetakan Dan Produk Digital dari Rumah"